Langsung ke konten utama

Pelajaran Dari Gunung Arjuno

Summit Arjuno Berkabut
Saya (memakai jaket merah) bersama rekan berfoto di plakat puncak Gunung Arjuno saat hujan deras dan berkabut, Mei 2013.

Artikel ini merupakan lanjutan dari cerita saya sebelumnya yang berjudul Tragedi Tenda Bocor di Gunung Arjuno. Silakan di baca dulu biar tahu ceritanya. Seperti yang sudah sering saya singgung, tiap pendakian menyimpan kisah tersendiri. Pendaki yang bijak akan selalu mengambil pelajaran di tiap pendakiannya supaya kedepannya bisa lebih siap lagi sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Untuk itu, saya telah merangkum pelajaran yang saya dapat dari pendakian ke Gunung Arjuno sebagai berikut:


1. Mendaki bersama sahabat dekat dalam rombongan kecil lebih asyik daripada mendaki beramai-ramai
Selain pemandangan alam yang menakjubkan selama pendakian, dengan siapa kita mendaki juga akan menentukan asyik tidaknya suatu pendakian. Partner pendakian memegang peranan penting dalam memengaruhi mood kita. Akan jauh lebih asyik jika mendaki bersama sahabat dekat yang sudah akrab dengan kita. Terlebih lagi bila sahabat kita itu juga memiliki hobi yang sama dengan kita. Selain itu, jumlah rombongan juga sangat berpengaruh. Saya tipikal orang yang lebih suka ketenangan dan tidak suka suasana ramai. Menurut saya, rombongan pendakian yang pas itu tidak lebih dari 10 orang. Idealnya lagi antara 4 - 8 orang.


2. Pilih waktu pendakian dengan seksama
Jika anda suka fotografi, sebaiknya hindari mendaki gunung disaat musim hujan. Selain bikin repot, di musim hujan juga sering berkabut sehingga menghalangi pemandangan. Tiap kali mendaki gunung yang jauh semisal di Kerinci, Rinjani atau Ciremai, saya pastikan pendakian itu dilakukan di musim kemarau. Sayang kalau sudah datang jauh-jauh tetapi setibanya disana cuaca tidak bersahabat. Itulah sebabnya mengapa saya tidak begitu suka mendaki di saat musim hujan. Bagi anda yang sudah membulatkan tekad mau mendaki di musim hujan, ada baiknya membaca tips berikut ini.


3. Tips ketika merental tenda
Pastikan tenda sudah dipesan jauh hari sebelum pendakian. Bakal susah kalau kehabisan tenda dikarenakan stoknya pada habis semua, terutama jelang libur panjang akhir pekan. Pastikan pula tenda yang anda sewa itu masih dalam kondisi bagus dan tidak bocor. Tanyakan kepada pemiliknya. Biar makin aman, pasanglah flysheet untuk melapisi tenda sebagai pelindung tambahan dari hujan supaya airnya tidak masuk ke dalam tenda. Tips mendirikan tenda dapat anda simak disini.


4. Perlengkapan mendaki yang mumpuni itu sangatlah penting!
Sekali lagi saya tekankan, kelengkapan peralatan mendaki itu wajib hukumnya bagi seorang pendaki. Tujuannya tak lain ialah untuk memudahkan pendakian agar terasa aman dan nyaman. Saat ke Arjuno, saya belum memiliki celana waterproof sehingga saat hujan deras celana panjang cargo yang saya kenakan basah kuyup. Celana jadi terasa berat sehingga tidak nyaman dikenakan. Saat itu saya memakai sandal gunung karena belum sempat beli sepatu. Meski lumayan nyaman, sandal gunung tidak memberikan proteksi menyeluruh terhadap kaki. Ketika di puncak, saya sempat terpeleset dan jari kaki saya mengenai batu hingga berdarah. Beruntung saat itu saya membawa Hansaplast. Sandal gunung juga sangat merepotkan ketika melewati medan berpasir seperti trek menuju Puncak Semeru, Rinjani, Slamet, Merapi, dan banyak lagi gunung-gunung lainnya. Sandal gunung jadi tidak nyaman dipakai lantaran pasirnya nyangkut di bawah telapak kaki. Untuk menghindari hal semacam itu, pakailah sepatu gunung ditambah dengan gaiter supaya pasirnya tidak masuk ke dalam sepatu. Yang terakhir ialah jaket gunung. Untuk pendakian ke Arjuno ini, hawa dingin bisa saya atasi karena saat itu saya sudah punya layering system yang cukup mumpuni. Saya pakai jaket dobel dua, yakni sweater Lafuma Polartec dan jaket waterproof bikinan lokal. Sayangnya, jaket waterproof ini tidak breathable sehingga terasa panas dan tidak nyaman saat dipakai trekking. Maka dari itu, pilihlah jaket yang waterproof-breathable supaya tidak cepat gerah. Tips lengkap cara memilih jaket gunung beserta pengenalan dan macam-macamnya bisa anda baca disini.