Langsung ke konten utama

5 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Pendaki Pemula

Kesalahan Yang Sering Dilakukan Pendaki Pemula

Mendaki gunung bukanlah kegiatan yang bisa dianggap remeh. Di gunung, bahaya bisa datang kapan dan dimana saja. Sekali lengah bisa berakibat fatal. Tak peduli meski sudah sangat berpengalaman sekalipun. Berikut ini 5 kesalahan yang sering dilakukan oleh pendaki pemula.


1. Meremehkan gunung
Kesalahan paling fatal dan yang paling sering terjadi ialah meremehkan gunung. Bagi pendaki pemula, naik gunung dikira sama seperti trekking ke tempat wisata alam lainnya. Semisal di bukit, air terjun, atau pantai yang seringkali jalannya mulus dan datar. Kalaupun nanjak biasanya sudah dibangun tangga setapak. Mereka sama sekali tidak tahu kalau naik gunung itu treknya terjal. Terlebih lagi saat musim hujan. Bisa nyerah duluan sebelum sampai ke puncak.


2. Tidak membawa pakaian dan peralatan yang mumpuni
Masih sering ketemu pendaki pakai celana jins dan sepatu sneakers? nah mereka salah satu contohnya. Contoh lainnya ialah tidak membawa senter atau headlamp. Gak kebayang gimana nasib mereka di malam hari. Ada juga yang cuma membawa satu botol minum padahal di gunung tersebut tidak ada sumber air. Mungkin sistem pencernaan mereka seperti unta sehingga bisa tahan dehidrasi selama berhari-hari. Yang paling nekat bin ajaib, saya pernah menjumpai sekelompok pendaki yang tidak membawa tenda. Entah mau tidur dimana kalau malam. Luar biasa sekali nyali mereka. Kalaupun bisa survive, mungkin mereka lagi beruntung. Gak tahu keberuntungan mereka bakal sampai sejauh mana. Bagi yang masih bingung soal pakaian dan peralatan untuk mendaki gunung, silakan baca artikel lengkapnya disini.


3. Mendaki tanpa di dampingi orang yang berpengalaman
Dalam kelompok pendakian harus ada setidaknya satu orang yang cukup berpengalaman. Sebaiknya gunakan jasa guide atau porter apabila dalam satu rombongan masih pemula semua. Berbekal browsing dari internet saja tidak cukup. Sangat berbahaya jika nekat mendaki tanpa di dampingi orang yang sudah berpengalaman.


4. Langsung mendaki ke gunung kelas berat
Kebanyakan pendaki pemula saking semangatnya jadi bernafsu untuk mendaki gunung yang paling tinggi. Mereka pikir kalau sudah berhasil bakal dicap sebagai pendaki hebat. Contohnya seperti di Gunung Semeru. Jangan kaget kalau ternyata di puncak Jawa ini malah banyak pendaki pemula. Mendaki gunung tak bisa instan. Butuh proses sambil terus mengasah skill dan pengalaman. Jangan langsung ke gunung kelas berat. Jika masih pemula, cobalah dulu di gunung yang tidak seberapa tinggi. Cari yang medannya tidak begitu sulit untuk membiasakan diri dan melatih mental agar tidak kaget nantinya kalau mau mendaki gunung kelas berat.


5. Tidak melakukan persiapan fisik
Mendaki gunung sama seperti olahraga. Butuh persiapan fisik supaya otot dan persendian tidak gampang kram atau keseleo saat trekking. Perlu diingat bahwa kadar oksigen di gunung lebih sedikit daripada di dataran rendah seperti pantai atau perkotaan. Itulah sebabnya mengapa kita lebih cepat lelah ketika beraktivitas di daerah bersuhu dingin. Karena itu, diperlukan latihan fisik untuk melatih pernafasan. Persiapan fisik ini dimulai dari jauh hari sebelum mendaki. Biasanya dengan senam atau joging di pagi hari. Bisa juga dengan bersepeda. Selain persiapan fisik juga perlu istirahat yang cukup dan jaga pola makan supaya tubuh tetap fit.


Itulah 5 kesalahan yang sering dilakukan pendaki pemula. Sebenarnya tak cuma pemula saja, yang berpengalaman pun kadang masih sering melakukannya. Jika anda sudah siap, saatnya untuk mempersiapkan pendakian. Apa saja yang harus dipersiapkan sebelum mendaki gunung? simak artikelnya disini.