Langsung ke konten utama

Apa itu Gore-Tex? Pionir Kain Waterproof-Breathable

Apa itu Gore-Tex? Pionir Kain Waterproof-Breathable

Bagi yang suka naik gunung tentu tidak asing lagi dengan merk yang satu ini. Gore-Tex dikenal sebagai pionir kain waterproof-breathable, yang artinya tahan air namun masih memungkinkan kulit untuk bernafas sehingga tidak cepat bikin gerah. Kok bisa? bagaimana cara kerjanya? simak artikel berikut ini.


Apa itu Gore-Tex?
Gore-Tex ialah merk dagang membran kain waterproof-breathable yang diproduksi oleh W.L. Gore and Associates, sebuah perusahaan kimia asal Amerika Serikat. Perusahaan ini bermarkas di Newark, Delaware, dan telah berdiri sejak 1958. Gore-Tex biasa dipakai apparel untuk olahraga outdoor seperti hiking, mountaineering, ski, running, biking, serta olahraga air seperti kayak dan snorkeling. Umumnya dipakai di jaket, celana, sarung tangan, topi, gaiter, dan sepatu. Perlu diingat bahwa Gore-Tex adalah merk dagang dari membran kainnya, bukan nama material ataupun bahannya.


Sejarah mengenai Gore-Tex
Gore-Tex ditemukan pertama kali oleh Robert W. Gore pada tahun 1969 secara tidak sengaja. Ia merentangkan sebuah polimer kimia berupa polytetrafluoroethylene (PTFE, atau yang biasa disebut dengan teflon) yang telah dipanaskan dan di proses sedemikian rupa. Tak di duga olehnya, polimer tersebut mampu memelar hingga delapan kali ukuran aslinya dan membentuk struktur mikroskopis yang terdiri dari 70% udara sehingga sangat tipis. Polimer yang telah direntangkan tersebut disebut dengan expanded-polytetrafluoroethylene (ePTFE). Polimer ini memiliki karakteristik: kuat, anti-air, dan berpori. Pada tahun 1970, polimer ePTFE ini di patenkan atas nama Gore-Tex. Mereka menerima order untuk membuat jaket waterproof-breathable secara komersil pada tahun 1976. Setelah itu, lambat laun nama Gore-Tex jadi kian terkenal di industri outdoor. Gore-Tex juga turut andil dalam membuat pakaian astronot untuk misi ke bulan tahun 1981. Pada tahun 1990, paten Gore-Tex untuk ePTFE sudah expired sehingga bisa digunakan secara luas. Hal ini memicu persaingan di industri garmen, khususnya di sektor waterproof-breathable. Muncul para pesaing antara lain SympaTex, eVent, Hipora, Dura-Dry, dan banyak lagi yang lainnya. Meski tak lagi  memonopoli pasar, Gore-Tex tetap menjadi primadona dan masih dipercaya apparel outdoor terkemuka. Hingga kini Gore-Tex masih terus berinovasi dan mengembangkan produknya. Selain untuk olahraga, Gore-Tex dipakai untuk pakaian casual sehari-hari dan juga sebagai peralatan medis.


Karakteristik Gore-Tex
Gore-Tex memiliki tiga karakteristik utama, yakni:
  • Waterproof: Tahan air berarti mampu sepenuhnya menolak air sehingga tidak sampai masuk ke bagian dalam kain. Meski hujan deras sekalipun, tubuh akan tetap kering meskipun kain bagian luarnya tampak basah. 
  • Windproof: Membran Gore-Tex mampu menghambat terpaan angin sehingga tidak sampai masuk ke bagian dalam kain. Prinsip umumnya: jika suatu bahan itu waterproof maka sudah pasti windproof, namun belum tentu sebaliknya. 
  • Breathable: Membran Gore-Tex memiliki pori-pori mikroskopis yang memungkinkan kulit untuk bernafas melalui proses evaporasi sehingga tidak cepat bikin gerah. Terutama jika dipakai beraktivitas berat seperti trekking karena uap bisa keluar melalui pori-pori kain sehingga tubuh tidak basah kuyup terkena keringat. Perlu diingat bahwa kondisi tubuh yang basah, entah karena kehujanan atau karena keringat dari dalam, sangatlah berbahaya karena rentan terkena hypothermia. Oleh sebab itu, tidak direkomendasikan memakai jas hujan plastik atau ponco saat mendaki gunung karena tidak breathable.


Cara kerja Gore-Tex
Pada awalnya, teknik yang digunakan ialah dengan proses laminasi (laminated). Polimer ePTFE disisipkan di bagian tengah kain yang terbuat dari bahan polyester atau nylon. Secara mikroskopis, setiap pori-pori ePTFE  berdiameter 1/20000 lebih kecil dari tetes air sehingga air tidak dapat masuk ke dalam kain namun molekul uap masih dapat tembus keluar melalui pori-pori tersebut. Itulah alasan mengapa disebut dengan waterproof-breathable. Dalam perkembangannya, ditemukan cara lain yang lebih ekonomis, yaitu dengan pelapisan (coating). Untuk lebih jelasnya, berikut perbedaan antara teknik laminated dan coating.
  • Laminated: Pemberian lapisan waterproof-breathable dengan cara menyisipkan membran ePTFE dan merekatkannya di antara kain terluar (outer fabric) dan kain bagian dalam (inner lining). 
  • Coating: Pemberian lapisan waterproof-breathable dengan cara melapisi polimer ePTFE atau polyurethane (PU) pada membran bagian dalam kain. 
Secara teoretis, metode laminasi lebih awet dan tahan lama sehingga harganya-pun lebih mahal. Kemampuan waterproofing pada suatu jaket bisa menurun karena berbagai sebab. Di antaranya faktor usia atau karena pemakaian yang menyebabkan coating-nya menjadi rontok, retak-retak, dan mengelupas. Bisa juga disebabkan karena cara merawat dan mencuci yang salah. Berikut ini video ilustrasi cara kerja Gore-Tex.




Layer pada kain Gore-Tex
Susunan pada kain Gore-Tex ada yang 2 layer, 2,5 layer dan 3 layer. Secara kasat mata sulit untuk mengetahui perbedaannya. Kita dapat mengetahuinya di spesifikasi atau di deskripsi produk tersebut. Berikut ini ulasan tentang ketiga jenis tersebut:
  • 2 Layer: Penggunaan 2L biasa dipakai untuk jaket dengan kisaran harga kelas menengah ke bawahLayer ini bobotnya lebih berat jika dibandingkan dengan dua layer lainnya. Harganya pun paling ekonomis. Pada layer ini membran direkatkan secara langsung dengan outer fabric. Jaket 2L biasanya diberi tambahan jaring di bagian dalamnya untuk menjaga lapisan coating-nya supaya awet.
  • 2,5 Layer: Merupakan jenis yang paling ringan dan yang paling breathable. Biasa digunakan untuk ultralight hikingLayer jenis ini sangat cocok untuk olahraga outdor dengan tingkat intensitas yang sangat tinggi seperti speed climbing, trail running, marathon running, dan sebagainya. Membran pada layer 2,5L diposisikan menggantung antara outer fabric dan inner lining-nya, tanpa proses perekatan (bonding) seperti halnya pada 2L dan 3L sehingga jahitan serta seam seal-nya dapat diminimalisir. Imbasnya, bobot jaket jadi sangat ringan. 
  • 3 Layer: Pada jenis ini membran disisipkan di antara outer fabric dan inner lining dan kemudian direkatkan sehingga bisa meminimalisir pengikisan akibat terkena gesekan dengan lapisan lainnya. Oleh karena itu, layer jenis ini sangat tahan lama jika dibandingkan dengan layer lainnya dan sudah tentu harganya lebih mahal. Penggunaan 3L ini cenderung untuk olahraga ekstrim di daerah bersalju seperti ski, snowboard, dan ice climbing.

Apa itu Gore-Tex? Pionir Kain Waterproof-Breathable


Jenis-jenis Gore-Tex
Terdapat 3 jenis Gore-Tex. Yakni Gore-Tex reguler yang kini diberi label Gore-Tex Performance Shell, Gore-Tex Paclite yang sudah diskontinu sejak 2013 dan diganti dengan Gore-Tex Active, dan Gore-Tex XCR (singkatan dari Extended Climate Range) yang juga sudah diskontinu sejak 2007 dan digantikan Gore-Tex Pro.
  • Gore-Tex Performance Shell: Berkonstruksi 2 layer. Proses pembuatannya menggunakan teknik coating. Jenis inilah yang paling umum di pasaran dan sekaligus yang paling ekonomis. 
  • Gore-Tex Active: Berkonstruksi 2,5 layer. Proses pembuatannya menggunakan teknik coating. Biasa dipakai untuk jaket ultralight dengan tingkat breathabilitas yang paling baik.
  • Gore-Tex Pro: Berkonstruksi 3 layer. Proses pembuatannya menggunakan teknik laminasi. Seri ini merupakan seri yang paling tahan lama dan harganya pun lebih mahal.
Pada lapisan jaket tersebut juga bisa ditambahkan insulasi guna menambah kehangatan. Bahan insulasi yang digunakan biasanya sintetis atau bulu angsa (down). Jaket ini disebut dengan insulated hardshell. Untuk lebih jelas tentang macam-macam jaket gunung, silakan baca artikelnya disini.


Brand-brand yang menggunakan Gore-Tex

  • Apparel: Adidas, Arc'teryx, Berghaus, Black Diamond, Black Yak, Burton, Cabelas, Castelli, Craghoppers, Descente, Eider, Haglöfs, K2, Kathmandu, Mammut, Marmot, Millet, Montane, Mountain Equipment, Norröna, Oakley, Outdoor Research, Patagonia, Quiksilver, Salewa, Spyder, Shimano, Stussy, The North Face, Under Armour.
  • Sepatu: Alpinestars, Asolo, Brooks, Caterpillar, Camper, Clarks, Converse, Dainese, Danner, Dunham, Dynafit, Dubarry, Five Ten, Garmont, Gordini, Hanwag, La Sportiva, Lowa, Millet, Mizuno, Merrell, Salomon, Scott, Timberland, Vasque, Zamberlan.


Demikianlah penjelasan mengenai Gore-Tex. Jika ada yang ingin ditanyakan silakan kasih komentar di bawah. Jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat.