Langsung ke konten utama

Tips Memilih Tenda Untuk Mendaki Gunung

Tips Memilih Tenda Untuk Mendaki Gunung

Ada berbagai macam tenda yang dijual di pasaran sehingga sangat penting untuk memilih yang pas dan sesuai kebutuhan. Bagaimanapun juga tenda adalah rumah kita saat di gunung. Artikel ini membahas tentang berbagai macam jenis tenda dan tips memilihnya. Menurut jenisnya, tenda dapat dibedakan dari kapasitas, konstruksi, serta season-nya.


Konstruksi
Menurut konstruksinya, tenda dibagi menjadi 2 jenis:
  • Single wall: Tenda yang hanya terdiri dari satu lapis kain. Bagian body dan outer-nya jadi satu. Kelebihannya yakni bobotnya ringan, packingnya kecil, dan cepat pemasangannya. Kelemahannya, sering timbul kondensasi (pengembunan) dari dalam tenda karena tidak ada jarak antara body dan outer-nya sehingga kurang cocok dipakai di daerah tropis dengan curah hujan tinggi seperti di Indonesia. Embun air akan menetes masuk ke dalam tenda lantaran hanya menggunakan satu lapis kain saja. Tenda jenis ini cocok dipakai di daerah bersalju dengan kelembaban udara yang rendah (kering).
  • Double wall: Tenda yang terdiri dari dua bagian, yakni body dan outer. Bagian body dan outer-nya terpisah sehingga memungkinkan adanya sirkulasi udara dan mencegah kondensasi. Kekurangannya, bobotnya jadi lebih berat. Tenda jenis inilah yang cocok dipakai di Indonesia.

Tips Memilih Tenda Untuk Mendaki Gunung
Contoh tenda single-wall, Mountain Hardwear Direkt 2

Tips Memilih Tenda Untuk Mendaki Gunung
Tenda double wall. Terdiri dari dua lapis kain, yakni body / inner (yang berwarna putih) dan rainfly / outer (oranye).


Kapasitas
Dari segi kapasitas, tenda ada yang untuk 1-person hingga 4-person. Penamaan seri tenda umumnya diikuti dengan angka yang menunjukkan kapasitasnya. Semisal: Hilleberg Enan 1Vaude Hogan 2Naturehike Cloud Up 3, dan Lafuma Summertime 4. Nomor di belakang seri merujuk pada kapasitas tenda. Perlu diingat bahwa ukuran tiap-tiap merk tenda tidak sama persis. Dari pengalaman saya, tenda 3-person bikinan luar sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan yang bikinan lokal seperti Eiger, Consina, atau Rei. Bahkan tenda 3-person nya luar masih muat diisi 4 orang asalkan enggak gemuk-gemuk. Selain itu, ada juga tenda untuk gathering yang bisa muat 7 hingga 10 orang bahkan lebih. Tapi masak iya mau bawa tenda ini ke gunung.


Season
Menurut season atau musimnya, tenda dibagi menjadi 3 jenis yaitu: 2-season, 3-season, dan 4-season. Umumnya semakin tinggi season-nya maka semakin mahal harganya. Frame-nya juga lebih banyak agar kokoh jika dipakai di cuaca ekstrim.
  • 2-Season: Tenda untuk dua musim. Di Eropa sana tenda ini dipakai untuk musim panas karena kainnya yang agak tipis sehingga tidak gampang pengap. Untuk dipakai di Indonesia yang beriklim tropis, tenda jenis ini masih cocok meski kurang disarankan karena konstruksinya tidak sekokoh yang 3-season. Akan rentan terkena badai atau angin kencang bila tidak dipasak dan di tali dengan benar.
  • 3-Season: Tenda jenis ini merupakan upgrade dari tenda 2-season. Kainnya lebih tebal dan konstruksinya lebih kuat. Biasa dipakai di daerah bersuhu dingin dan berangin. Desain tenda dibuat agak rendah supaya lebih kokoh jika diterpa angin kencang. Tenda jenis ini sangat direkomendasikan untuk dipakai di gunung-gunung Indonesia.
  • 4-Season: Jagoan dari segala tenda. Bahan kainnya tebal dan memiliki banyak frame guna memperkokoh konstruksi tenda sehingga bobotnya jadi lebih berat. Desainnya dirancang seperti terowongan (tunnel) untuk meminimalisir penumpukan salju. Tenda jenis ini biasa dipakai di gunung bersalju dengan cuaca ekstrim seperti di Himalaya. Tenda jenis ini tidak cocok dipakai di Indonesia karena terlalu berat dan kurang praktis.

Tips Memilih Tenda Untuk Mendaki Gunung
Tenda 3-Season dengan konstruksi double wall.

Tips Memilih Tenda Untuk Mendaki Gunung
Tenda 4-Season berbentuk terowongan. Desain ini cocok buat di gunung salju.


Tips memilih tenda
  1. Tentukan kapasitasnya. Untuk dipakai berapa orang? mau dipakai sendiri atau untuk berkelompok. Jika ragu sebaiknya pilih yang 3 atau 4 person karena lebih luas. Anda pun bisa leluasa menyimpan barang di dalam tenda. 
  2. Soal konstruksi, pilih yang double wall. Tenda single-wall kurang cocok dipakai di daerah tropis seperti di Indonesia.
  3. Perhatikan berat keseluruhan tenda. Frame tenda merupakan penyumbang bobot terbesar. Sekarang sudah banyak tenda ultralight. Tenda ini bobotnya lebih ringan karena frame dan pasaknya terbuat dari bahan alloy atau titanium. Bahan ini dikenal lebih ringan namun tak kalah kuat dari besi. Bobotnya antara 1,8 - 2,3 kilogram untuk kapasitas 3-4 person. Untuk yang 2 person lebih ringan lagi. Jadi jika ada budget berlebih, pilih tenda ultralight.
  4. Pilih tenda dengan desain yang agak rendah supaya tidak gampang goyah saat diterpa angin. Tenda berbentuk meninggi kurang cocok jika dipakai di cuaca berangin.
  5. Perhatikan fitur-fiturnya seperti teras tenda (vestibule), ventilasi udara, serta jumlah pintunya. Lihat pula apakah sudah disertakan footprint atau belum.
  6. Lihat spesifikasi bahan kain yang digunakan. Umumnya terbuat dari polyester atau nilon. Bahan tersebut dilapisi coating polyurethane (PU) supaya waterproof. Semakin tinggi nilai PU-nya, maka akan semakin tebal dan semakin waterproof pula bahannya. Untuk di daerah tropis seperti Indonesia, pilih yang PU-nya antara 2500 - 4000 milimeter. Lebih dari itu tidak masalah, asal jangan kurang.
  7. Baca review tenda yang akan anda beli tersebut di situs atau forum-forum outdoor. Bisa juga dengan melihat review-nya di YouTube. Kalau masih awam, bisa tanya ke rekan yang sudah berpengalaman. Review ini sangat penting untuk dijadikan patokan sebelum anda membelinya.  

Itulah macam-macam tenda beserta tips memilihnya. Untuk tips mendirikan tenda di gunung bisa anda baca disini. Tenda merupakan rumah kita saat berpetualang di alam bebas. Pastikan jangan salah pilih biar pendakian terasa aman dan nyaman. Selain itu, tenda juga butuh perawatan khusus agar awet dan tahan lama. Tips merawat tenda bisa anda baca disini