Langsung ke konten utama

Tips Memilih Tas Gunung atau Carrier

Tips Memilih Tas Gunung

Item terpenting yang wajib dimiliki oleh setiap pandaki ialah tas gunung atau carrier. Item inilah yang pertama kali saya beli semenjak menekuni hobi mendaki gunung. Memilih carrier memang gampang-gampang susah. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan. Belum lagi bejibun pilihan dari berbagai merk yang ada di pasaran. Carrier adalah teman sejati seorang pendaki. Jika salah pilih maka pendakian tak akan terasa nyaman. Pundak tersiksa dan badan pun jadi cepat lelah.

Tips berikut ini akan membantu anda dalam memilih tas gunung.


Kapasitas
Ada dua hal yang harus diperhatikan dalam memilih ukuran tas gunung. Yang pertama ialah berapa lama biasanya anda mendaki dan barapa banyak barang bawaan anda. Tak ada pedoman pasti. Gambaran umumnya sebagai berikut: untuk pendakian 1 hingga 2 hari, tas ukuran 35-45 liter sudah lebih dari cukup. Untuk 3-5 hari pakai yang 50-70 liter. Sedangkan jika lebih dari 5 hari pilih yang 70 liter keatas. Perlu diingat bahwa kapasitas dari tiap-tiap merk tidaklah sama. Kebanyakan tas bikinan luar negeri kapasitasnya lebih besar daripada yang bikinan lokal. Contohnya saya pernah punya Avtech Outsider 80. Ternyata kapasitasnya masih besaran Deuter Aircontact Pro 60+15 dan Berghaus Torridon 65


Jenis Frame
Ada tiga macam frame di antaranya:
  • Internal frame: Tipe yang paling banyak dijual di pasaran. Jika berbicara soal tas gunung, maka otomatis yang dimaksud ialah tipe internal frame. Tipe ini memiliki frame di belakang tas yang tersembunyi di balik bantalan punggungnya. Gak kelihatan secara langsung dari luar.
  • External frame: Mbahnya tas gunung. Yang punya kakak atau paman yang dulu sering mendaki gunung pasti kenal tas ini. Rangkanya terbuat dari besi atau aluminium yang berfungsi sebagai penyanggah tas. Tipe ini sekarang sudah hampir punah. Salah satu merk yang masih memproduksi tipe ini ialah Kelty.
  • Frameless: Tas gunung tanpa memakai frame. Biasa dipakai untuk ultralight-hiking karena bobotnya yang ringan. Tipe ini kurang rekomen bagi pendaki pemula.

Tips Memilih Tas Gunung
Dari kiri ke kanan: Tas internal frame, tas external frame, dan tas frameless.

Kelebihan tas internal frame:
(+) Lebih stabil karena beban terdistribusi secara merata
(+) Gak bikin pundak capek karena beban tas juga tersalurkan ke pinggang
(+) Lebih ringan bobotnya
(+) Banyak tersedia di pasaran

Kelebihan dan kekurangan tas external frame:
(+) Kapasitasnya yang lebih
(+) Cukup adaptif karena frame-nya bisa dipakai untuk mengikat barang bawaan
(+) Awet dan tahan banting
(+) Lebih murah harganya
(-) Kurang stabil karena distribusi bebannya tidak merata
(-) Untuk trekking jauh bakal terasa sakit di pundak & punggung
(-) Kurang praktis saat dibawa di kendaraan umum (misalnya di bus, kereta api, atau pesawat)
(-) Jarang ada di pasaran

Kelebihan dan kekurangan tas frameless:
(+) Lebih ringan bobotnya
(+) Biasanya sudah waterproof sehingga gak perlu pakai raincover
(-) Kapasitasnya lebih kecil
(-) Kurang nyaman jika membawa banyak barang
(-) Punggung mudah gerah karena tidak adanya ventilasi udara
(-) Kurang awet karena bahannya lebih tipis

Untuk dipakai di gunung-gunung Indonesia, tas jenis internal frame adalah pilihan terbaik. Tas ini nyaris tidak memiliki kekurangan jika dibandingkan dengan kedua pesaingnya. Lagipula untuk tipe external jarang beredar di Indonesia. Sedangkan yang tipe frameless belum bisa nyamain yang internal frame kalau soal kenyamanan. Teman saya pernah pakai tas frameless bikinan lokal merk Tracker. Bisa dibayangkan gimana kesiksanya dia. Untung orangnya sabar.


Fitur Tas
Banyaknya fitur tas gunung membuat pendakian makin nyaman. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan. Semakin lengkap dan canggih fiturnya maka harganya juga semakin mahal. Maka dari itu pilih sesuai kebutuhan. Apabila beli online pastikan sudah paham dengan segala fitur-fiturnya. Fitur tersebut antara lain:
  • Backsystem: Fitur terpenting dari sebuah tas gunung. Pastikan backsystemnya nyaman dan sesuai dengan ukuran punggung (torso) anda. Ada dua jenis backsystem, adjustable (dapat diubah) dan non-adjustable (tidak dapat diubah). Jika membeli yang non-adjustable, pastikan anda sudah tahu ukuran torso anda. Jika salah pilih ukuran bisa fatal karena tas tidak akan terasa nyaman. Maka dari itu ukur dulu torso anda. Caranya bisa disimak di video berikut ini. Umumnya, ukuran torso luar negeri lebih besar daripada ukuran lokal. Bisa jadi ukuran S-nya bule sama dengan M bahkan L-nya lokal. Selain itu, pilih varian sesuai gender. Untuk cewek pilih yang tipe womans karena desainnya sudah disesuaikan dengan kontur anatomis tubuh perempuan. 
  • Padding: Fitur terpenting nomor dua ialah soal padding atau bantalan di bagian pundak dan pinggangnya. Padding yang tipis akan terasa sakit saat dipakai, terutama jika tas dalam kondisi penuh. Perlu diingat bahwa beban utama tas harus bertumpu pada pinggang, bukan pundak. Jadi pilih yang paddingnya tebal.
  • Bahan: Kain tas gunung umumnya terbuat dari nilon dan polyester. Untuk mengukur daya tahan dan ketebalannya digunakan satuan denier. Contohnya ripstop nilon 600D atau polyester 300D. Huruf D disini singkatan dari denier yang artinya bobot benangnya. 600D artinya 600 gram per 9000 meter. Semakin tinggi nilainya maka kainnya akan semakin tebal dan kuat. Salah satu merk pembuat kain tas yang terkenal ialah Cordura. Apa itu Cordura? baca artikelnya disini. Cek juga risletingnya. Tas yang bagus biasanya menggunakan risleting YKK. YKK merupakan produsen risleting terbesar di dunia yang berasal dari Jepang dan telah berdiri sejak tahun 1934. Risleting YKK terkenal akan kualitas serta daya tahannya yang awet. Contoh risleting YKK bisa klik disini.
  • Kantong atas: Top-lid atau kantong atas berguna untuk menaruh barang-barang yang sering diambil supaya praktis dan mudah dijangkau. Seperti obat-obatan dan jas hujan. Kadang bagian ini bisa dilepas dan dijadikan daypack.
  • Jumlah kompartemen: Tas gunung yang baik memiliki beberapa kompartemen untuk memudahkan mengatur barang. Antara lain kompartemen utama, kompartemen bawah buat menyimpan sleeping bag dan pakaian ganti, dan kantong samping yang biasa buat naruh botol minuman. Pilih yang sesuai dengan kebutuhan anda.
  • Akses barang: Tas gunung umumnya memiliki bukaan atas. Ada juga yang bisa dibuka dari depan untuk memudahkan mengambil barang yang tertimbun di bawah.
  • Raincover: Pilih yang ada raincovernya supaya barang bawaan tetap kering. Terlebih lagi di saat musim hujan. Cek dulu di rumah sebelum dipakai naik gunung, apakah raincovernya benar-benar waterproof. Jika tidak disertakan raincover, jangan khawatir karena banyak yang jual eceran. Tetapi hati-hati karena raincover murahan jika dipakai saat hujan deras bakal tembus airnya.
  • Water bladder: Jika anda suka pakai water bladder, pilih yang kompatibel. Cek apakah ada kantong buat naruh water bladder di dalam tas agar tidak mudah tumpah saat dipakai trekking. 

Tips Memilih Tas Gunung atau Carrier
Contoh backsystem pada tas Deuter. Yang kiri terbuat dari jaring dan yang kanan terbuat dari spons.

Tips Memilih Tas Gunung atau Carrier
Gambar kiri: Kantong atas Deuter Aircontact Pro bisa dilepas dan dijadikan daypack.
Gambar kanan: Contoh tas dengan akses front-loading (bisa dibuka dari depan). 


Itulah tips yang harus diperhatikan dalam memilih tas gunung. Sekarang kembali lagi ke anda. Sering-seringlah membaca ulasan tas yang akan anda beli tersebut di forum-forum outdoor dan di kolom testimoni pembeli. Lihat juga reviewnya di YouTube. Jangan hanya terpaku pada merk. Bandingkan dengan beberapa merk lainnya. Semoga artikel ini dapat membantu anda dalam memilih carrier yang pas sesuai dengan kebutuhan.

Silakan kasih komentar jika ada pertanyaan mengenai tas gunung dan jangan lupa bagikan artikel ini jika bermanfaat.